Setiap Liputan adalah Pengalaman dan Cerita Baru
Cerita Liputan Kota Tua
Ujian Tengah Semester (UTS) tinggal manghitung hari. Banyak liputan yang harus lakukan demi memenuhi tugas UTS mata kuliah peminatan jurnalistik. Salah satu tugasnya adalah membuat cerita melalui foto dan caption foto. Akhirnya saya memutuskan untuk liputan ke Taman Fatahilah, Kawasan Kota Tua, meliput kegiatan salah satu tukang sewa sepeda ontel.
Sebelum benar-benar meliput dan mengambil foto salah satu tukang sewa sepeda ontel, saya melakukan pendekatan. Sampai tiga kali saya bolak-balik ke Kota Tua untuk mendapatkan tukang sewa sepeda ontel yang ingin bekerjasama.
Hari pertama saya hanya mengamati, tidak banyak yang saya dapatkan pada hari itu. Namun ada satu tukang sepeda ontel yang menarik hati saya, dia sangat ramah kepada pelanggan dan tempatnyalah yang paling ramai diantara tukang sepeda ontel yang lain.
Hari kedua saya berencana untuk mendekatkan diri pada tukang sewa sepeda ontel tersebut. Saya sewa sepedanya terlebih dahulu, hanya 20.000/30menit, setelah itu saya berbincang dengan tukang sewa sepeda ontel tersebut. Tukang sewa sepeda ontel ini sudah bisa di panggil bapak, dilihat dari rambutnya yang sudah memutih dan wajahnya yang keriput dan sepertinya bapak inilah yang paling tau sekali sejarah para tukang sewa sepeda ontel ini. Saat saya ajak bicarapun tutur katanya begitu tertata, tegas, dan bersemangat.
sumber: gitaputi
sumber: gitaputi
Setelah panjang lebar bercakap dengan Bapak Sanip nama dari tukang sewa sepeda ontel ini, saya mulai menawarkan dia untuk mau diliput. Namun, Pak Sanip ini tidak bisa karena harus ke Yogyakarta mewakili salah satu komunitas sewa sepeda ontel untuk melakukan kunjungan rutin. Namun Pak Sanip memberikan saya rujukan tukang sewa sepeda ontel yang lain.
Hari ketiga saya melakukan pendekatan dengan tukang sepeda ontel yang lain. Namun tidak ada yang semenarik Pak Sanip. Beberapa tukang sewa sepeda ontel yang saya ajak bicara terasa biasa saja dan beberapa dari mereka menolak untuk saya liput dan foto kesehariannya. Dihari ketiga ini saya tidak membawa hasil apapun.
Saya tidak menyerah begitu saja, karena waktu juga sudah sempit saya harus segera menemukan orang yang pas. Dua hari setelah saya ke Kota Tua, saya kembali lagi. Niat ingin mencari lagi tapi ternyata ada yang membuat saya terkejut, melihat Pak Sanip dari kejauhan. Awalnya tidak yakin karena tempat Pak Sanip hari ini berbeda dengan beberapa hari saat saya bertemu dengan Pak Sanip. Saya langsung menghampirinya dan benar saja itu dia, Pak Sanip.
Langsung saja saya menyapanya dengan semangat. Ternyata hal yang membuatnya masi disini adalah karena kunjungannya ke Yogyakarta itu diundur. Langsung sekali saya akhirnya membuat janji pada Pak Sanip untuk saya liput dan foto.
Tepat pada hari Minggu 14 Oktober 2018 say kembali untuk meliput kegiatan Pak Sanip, tepat dari pagi hingga dia bergegas pulang. Hari itu saya terlambat, sehingga tidak bisa meliput saat Pak sanip sedang bersiap untuk mulai bekerja. Saya datang persis ketika Pak sanip sudah selesai bersiap-siap. Pagi itu jam 7.30 saya mulai meliput dan mengambil gambar. Begitu baik pelayanan Pak Sanip terhadap saya. Pak Sanip tawarkan saya topi agar tidak kepanasan, dia tawarkan saya duduk karena kasian melihat saya yang terus berdiri untuk mengambil fotonya, dia ajak saya berbincang tentang berbagai pengalamannya. Satu yang tidak bisa saya lupakan dari Pak Sanip, senyumnya yang selalu dia lemparkan pada pelanggan-pelanggannya dan sapaan ramah yang dia peruntukan kepada pelanggan tercintanya.
Saya hari itu tidak sendiri, bersama dua teman saya yaitu Abay dan Nikita. Mereka meliput patung yang melayang di Taman Fathahilah.
sumber: gitaputi
Hari sudah mulai siang, saya dan kedua teman saya mencari makan siang. Meninggalkan sebentar tempat liputan. Banyak jajanan yang tersedia di Taman Fathahilah, saya berkeliling untuk menjelajahinya. Membeli es duren, cilok, dan tahu gejrot. Banyak tukang jajanan yang berjualan, rasanya hampir disetiap tempat jajanan saya ingin berhenti dan memanjakan lidah saya pada setiap jajanan yang ada.
Karena waktu masih panjang, saya yang sama sekali belum pernah mencoba naik bus tingkat meminta kedua teman saya untuk menemani. Naik dari depan Stasiun Kota dan berhenti di Mesjid Istiqlal. Memang perjalanan yang singkat. Namun menurut saya itu sangat menarik. Hari itu sangat ramai, antrian untuk bus tingkat cukup panjang. Saya sempat khawatir tidak kedapetan tempat yang di atas, untuk apa naik bus tingkat kalo saya dapat tempat yang di bawah? Haha. Justru spot yang di atas lah yang saya incar. Setelah kurang lebih 15 menit mengantri saya dan kedua teman saya masuk ke dalam bus tingkat tersebut, tak lupa saat diperjalanan saya update di instagram untuk pengalaman pertama kali.
Setelah naik bus tingkat kami kembali ke Taman Fathahilah, sebelulm kembali ke tugas masing-masing saya dan kedua teman saya masuk dulu ke museum Fathahilah. Melihat-lihat dan berfoto sembari refreshing karena lelah. Setelah itu kami kembali ke tugas masing masing.
sumber: gitaputi
sumber: gitaputi
Saat kembali ke tempat Pak Sanip, seperti biasa dia menyambut saya dengan senyumnya yang ramah itu lalu menanyakan apa saja yang saya lakukan selama beristirahat. Tidak lupa saya membawakan makanan kepada Pak Sanip, tidak mewah hannya sebungkus roti dan satu botol air mineral dan di terima dengan senang oleh Pak Sanip yang sudah mulai terlihat lelah.
Sore pun tiba, sekitar jam 17.00 saya mengikuti Pak Sanip yang menenteng beberapa sepedanya sekaligus untuk diletakan di gudang sepeda ontel. Sepeda Ontel yang disewakan oleh Pak Sanip ada enak sepeda dengan warna yang berbeda.
Hari itu tidak akan saya lupakan, karena banyak pengalaman baru yang didapat. Dari bertemu dengan orang seramah Pak Sanip, merasakan letihnya jadi Pak Sanip, jalan-jalan ditengan liputan, naik bus tingkat untuk pertama kalinya. Itulah yang saya sukai dari jurnalis, setiap liputan adalah cerita baru, pengalaman baru yang tak terbayarkan dan bisa saya ceritakan pada orang-orang betapa serunya dan menariknya perjalanan saya saat liputan.
Kayaknya liputab tuh seru yaa
BalasHapusseneng deh bacanya karena aku sendiri belum pernah ke kota tua
BalasHapusGa bosen baca blog ini!!!!!!? , sukses kak 👍👍👍
BalasHapus