Coretan Siput
Stasiun Malam Itu
Sesekali sepulang kantor jika ingin, aku naik kereta
Beberapa kali jika perasaan dan otak ini sedang kacau
Tanpa sadar hati ini selalu menyuruhku pulang naik kereta
Hanya untuk mampir ke stasiun tujuan
Kemudian aku termenung, sepanjang jalan
Tatapanku kosong, tapi kepalaku berisik
Kemudian tanpa sadar aku terdiam di stasiun kereta tujuan
Hanya untuk mampir dan menikmati angin malam
Saat sampai, aku duduk di kursi
Tepat dibawah eskalator, hanya ada satu kursi disitu
Sedikit tertutup dan aku suka tempatnya, terpencil
Duduk termenung sendiri
Rasanya hari itu sangat kacau
Dari pagi, perasaan ini sudah risau
Terbawa sampai pulang
Hanya untuk mampir dan menikmati angin malam
Saat sampai, aku duduk di kursi
Tepat dibawah eskalator, hanya ada satu kursi disitu
Sedikit tertutup dan aku suka tempatnya, terpencil
Duduk termenung sendiri
Rasanya hari itu sangat kacau
Dari pagi, perasaan ini sudah risau
Terbawa sampai pulang
Inginku terdiam, sejenak
Tidak, ternyata lama
Menikmati bisingnya isi kepala
Yang tidak menentu
Apa yang diterka
Apa yang dipinta
dan apa yang diributkan
Hebatnya hati juga tidak mau kalah
Risau tak berkesudahan
Berdetak, sesak tidak karuan
Rasanya ingin teriak minta tolong
Tentu, tidak ada yang mengerti
Duduk, diam, menikmati
Melihat kendaraan berlalu lalang
Melihat manusia lain sibuk dengan urusannya
Turun dari kereta
Berlari terburu
Menelfon pacarnya
Duduk melepas penat
Berjalan santai memakai earphone
Mengernyitkan dahi karena bingung
dan kesibukan lainnya
Lalu tanpa sadar, aku tersenyum kecil
Merasa tidak sendiri
Ternyata bukan aku saja yang lelah hari itu
Ternyata bukan cuma aku yang punya kekhawatiran
Rasanya mulai sedikit tenang
Lalu terdiam lagi, menikmati
Suara bising kereta yang lewat
Membawa angin yang menyapa tubuh
Berlomba dengan lagu paramore yang sedangku dengar
Pun dengan suara klakson kendaraan disebrang stasiun
Aneh, tapi rasanya semakin tenang
Hiruk-pikuk itu mengalahkan bising di kepalaku
Semakin kunikmati, semakin merdu terdengar
Hangat seperti dipeluk
Rasanya letihku ditemani
30 menit sudah berlalu
Bising di kepalaku sudah mereda
Risau di hati sudah minta pulang ke beranda
Terkadang hanya perlu sendiri
Untuk menikmati dan menerima
Rasa cemas dan khawatir
Agar diri sendiri lebih paham
Coretan 7 November 2019
Stasiun Buaran
20.21
P.7
Tidak, ternyata lama
Menikmati bisingnya isi kepala
Yang tidak menentu
Apa yang diterka
Apa yang dipinta
dan apa yang diributkan
Hebatnya hati juga tidak mau kalah
Risau tak berkesudahan
Berdetak, sesak tidak karuan
Rasanya ingin teriak minta tolong
Tentu, tidak ada yang mengerti
Duduk, diam, menikmati
Melihat kendaraan berlalu lalang
Melihat manusia lain sibuk dengan urusannya
Turun dari kereta
Berlari terburu
Menelfon pacarnya
Duduk melepas penat
Berjalan santai memakai earphone
Mengernyitkan dahi karena bingung
dan kesibukan lainnya
Lalu tanpa sadar, aku tersenyum kecil
Merasa tidak sendiri
Ternyata bukan aku saja yang lelah hari itu
Ternyata bukan cuma aku yang punya kekhawatiran
Rasanya mulai sedikit tenang
Lalu terdiam lagi, menikmati
Suara bising kereta yang lewat
Membawa angin yang menyapa tubuh
Berlomba dengan lagu paramore yang sedangku dengar
Pun dengan suara klakson kendaraan disebrang stasiun
Aneh, tapi rasanya semakin tenang
Hiruk-pikuk itu mengalahkan bising di kepalaku
Semakin kunikmati, semakin merdu terdengar
Hangat seperti dipeluk
Rasanya letihku ditemani
30 menit sudah berlalu
Bising di kepalaku sudah mereda
Risau di hati sudah minta pulang ke beranda
Terkadang hanya perlu sendiri
Untuk menikmati dan menerima
Rasa cemas dan khawatir
Agar diri sendiri lebih paham
Coretan 7 November 2019
Stasiun Buaran
20.21
P.7
Komentar
Posting Komentar