Gadget dan Insomnia
Gadget dan Insomnia
Sumber: http://valleysleepcenter.com
JAKARTA
– Setiap manusia memerlukan waktu istirahat setelah melakukan kegiatan
sehari-hari, apa lagi untuk kegiatan yang membutuhkan tenaga dan pikiran yang
banyak. Bentuk istirahat yang paling ideal itu adalah tidur.
Tidur merupakan salah
satu bentuk istirahat yang di perlukan oleh manusia, karena saat tidur organ
tubuh yang sudah mulai lelah akan kembali pulih dan segar. Berdasarkan data Lembaga Sleep Foundation yang diambil dari daherba.com waktu tidur
yang baik minimal 7-8 jam perhari.
Namun tidak semua orang
bisa tidur sesuai dengan pola tidur yang baik, yaitu 7-8 jam perhari. Orang yang
memiliki gangguan pada pola tidur biasa disebut dengan insomnia.
Menurut www.kamuskesehatan.com insomnia adalah gangguan di mana orang tidak dapat mendapatkan cukup
tidur atau tidur yang restoratif, karena satu atau lebih faktor. Penderita
insomnia sering memiliki gejala di siang hari yang terkait dengan kurang tidur,
seperti kantuk di siang hari, kelelahan, dan penurunan kewaspadaan mental.
Faktor psikologis dapat
menyebabkan insomnia seperti kegelisahan, ketakutan, perasaan bersalah, dan
perasaan cemas. Adapun penyabab lainnya seperti, pola makan yang buruk, efek
samping pengobatan, atau konsumsi kafein yang berlebihan.
Namun, menurut www.arenalte.com, Banyak informasi yang tersebar bahwa salah satu dampak
penggunaan smartphone di malam hari adalah penyakit insomnia dan kendala sulit
tidur lainnya. Landasan teorinya yaitu layar smartphone yang memancarkan cahaya
biru dalam jumlah banyak membuat otak kita berfikir sedang berada pada siang
hari
Kebiasaan Penderita
Insomnia
Berdasarkan penuturan
seorang penderita insomnia Azizah (20), ia mengaku sudah menderita insomnia
sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai sekarang. Azizah
mengaku sulit untuk menghilangkan Insomnia yang dideritanya.
“Palingan baca buku
sih, aku selama insomnia pengen berusaha pengen tidurkan jadi paling aku selalu
baca buku gambar gitukan jadi biar bisa tidur. Awalnya itu bisa ngobatin, jadi
jam 4 tuh aku udah bisa tidur. Tapi setelah kesini gak bisa keobatin jadi
walaupun baca juga tetep gabisa tidur”, ujar Azizah.
Azizah hanya mendapati
tidur 2-3 jam perhari.Saat ditanya apa saja yang dilakukan Azizah saat sedang
Insomnia, ia mengaku selain membaca buku, laptop dan smartphone tidak lepas
dari penglihatannya.
"Selain main laptop aku chating dan buka medsos
di hp.” Ucap Azizah
Nadhira Devandri (18)
yang juga penderita insomnia sejak menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA)
ini mengaku awal menderita Insomnia
karena terlalu sering minum kopi. Insomnia yang dirasakan Nadhira saat ini
berbeda denga saat awal dia menderita Insomnia
.
“Makin parah, kalo SMA
jam setengah 3 itu udah tidur, kalo semenjak kuliah solat subuh dulu baru
tidur.” Ucap Nadhira saat ditanya jam tidurnya.
Tidak berbeda dengan
Azizah, Nadhira juga melakukan hal yang sama ketika sedang Insomnia. Menatap smartphone untuk membuka Media Sosial
dan chating, selain itu dia juga
mengulang hafalan Al-Quran-nya.
“Hmm, main instagram,
murojaah, tahajud, chatingaan” kata Nadhira saat ditanya apa yang dia lakukan
saat Insomnia.
Menurut
ahli kesehatan tentang Insomnia
Sumber:
okezone.com
Berdasarkan fakta-fakta yang disebutkan oleh para
penderita Insomnia, berikut penuturan dari dr. Intan, selaku dokter Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo (RSCM) tentang Insomnia.
“Insomnia itu sebenarnya adalah gangguan tidur, jadi
gangguan tidur itu bukan hanya ketika kita tidak bisa tidur, tapi gangguannya
terletak di gagal memulai, gagal mempertahankan kualitas ataupun gagal untuk
mencapai kualitas yang maksimal atau waktu yang maksimal untuk tidur.” Tuturnya
Menurut dr.Intan
penyebab Insomnia dari zat-zat seperti kopi dan teh, lalu gangguan psiko sosial
seperti stres, depresi atau banyak pikiran. Insomnia mengganggu kualitas hidup,
karna orang yang menderita Insomnia maka kualitasnya pada siang hari tidak akan
semaksimal dibanding orang yang tidak menderita Insomnia.
“Insomnia itu sudah
terbukti meningkatkan resiko kematian akibat penyakit jantung. Jadi dengan
mempertahankan gaya hidup yang terus-menerus insomnia atau tidak mengobati
insomnianya kemungkinan akan terjadi penyakit jantung akan semakin terjadi”
ujar dr.Intan saat ditanya pengaruh Insomnia terhadap kesehatan.
Bersangkutan dengan
pederita Insomnia yang mempunyai kebiasaan menatap gadget disaat mereka sedang Insomnia di malam hari. Penulis
menanyakan apakah gadget dapat mempengaruhi Insomnia atau tidak kepada
dr.Intan.
“Dapat, dapat
mempengaruhi. Karena sebenarnya pola tidur itu dipengaruhi banyak hal, salah
satunya adalah zat yang dinamakan melaponi, dia beruhubungan dengan cahaya
matahari. Itu kenapa kita tidur pada malam hari dan bangun pada siang hari. Dan
ketika ada gadget maka mata kita melihat bahwa adanya cahaya yang lebih terang
dari pada biasanya. Itu yang meningkatkan zat tersebut. Sehingga mengakibatkan mata
kita berpikir bahwa itu masi terang. Itu yang menyebabkan terjaga terus sampai
pagi” jelas dr.Intan.
Ada banyak penyebab
Insomnia, apa lagi seiring berjalannya waktu dengan kecanggihan teknologi
sekarang membuat orang-orang kecanduan gadget.
Kecanduan itu menyebabkan lupa waktu hingga lupa untuk tidur yang bisa
menyebabkan Insomnia.
Namun apapun penyebab
Insomnia, efek yang diterima tetaplah sama yaitu, gangguan kesehatan. Seperti yang
sudah dikatakan oleh dr. Intan bahwa Insomnia meningkatkan resiko kematian
akibat penyakit jantung.
Untuk menghindari
Insomnia, jauhilah gadget/smartphone sebelum waktunya tidur. Ada baiknya
dimatikan atau di airplane mode.
Komentar
Posting Komentar